Senin, 10 September 2018


KINERJA PENYULUHAN DALAM PELAKSANAAN SL-PTT PADI SAWAH IRIGASI DI PROVINSI LAMPUNG


Pharid El Amady
16/398932/PN/14903


            Perjalanan panjang para petani di Provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur tak bisa lepas dari gagasan serta kegigihan BPTPL, yang dimana sedang melaksanakan SL-PPT (Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu). Pembangunan perekonomian di Provinsi Lampung masih didominasi oleh sektor pertanian,yakni sebesar 35,92 persen, maka dari itu pemerintah Provinsi lampung terus berupaya meningkatkan akselerasi pembangunan pertaninan untuk ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kinerja penyuluhan dalam pelaksanaan SL-PTT padi sawah irigasi dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur yang merupakan wilayah sentra produksi padi di Lampung dan implementasi program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) padi guna meningkatkan perkembangan petani sawah di provinsi Lampung. 

Survey yang dilakukan oleh PTT di beberapa daerah seperti Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan menunjukan bahwa inovasi implementasi teknologi mampu meningkatkan hasil padi sebesar 7–38%. Dalam upaya peningkatan adopsi teknologi dalam PTT, pelaksanaan PTT diikuti oleh pelaksanaan Sekolah Lapang PTT (SL-PTT). SL-PTT merupakan wadah pendidikan non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi dan permasalahannya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk menjalankan usahataninya secara efisien, berproduktivitas tinggi serta berkelanjutan.

Dari hasil survey tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui keragaan kinerja penyuluhan dalam pelaksanaan program SL PTT di wilayah sentra produksi padi di Lampung, yang dimana dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2015, di Kecamatan Seputih Raman dan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah dan Kecamatan Batanghari Nuban, Batanghari dan Probolinggo Kabupaten Lampung Timur, dengan menggunakan 80 responden yang dipilih secara acak. Metode pembelajaran yang digunakan adalah; kursus tani, pelatihan dan demonstrasi, baik demontrasi hasil yang diakhiri dengan temu lapang dan demontrasi proses seiring dengan proses tanaman secara agronomis.

Dalam hal ini, pelaksanaan kegiatan SL-PTT harus memperhatikan seluruh aspek dalam pembelajaran orang dewasa. Aspek tersebut diantaranya adalah: fasilitas belajar, sasaran belajar, SDM pendamping (instruktur, penyuluh, peneliti dll), sehingga diperlukan persiapan dan koordinasi yang baik. Namun demikian, peningkatan produktivitas padi di Provinsi Lampung masih belum maksimal. Faktor-faktor yang kemungkinan mempengaruhi dalam kegiatan SL-PTT diantaranya adalah keragaman pemahaman terhadap komponen PTT, kinerja penyuluhan yang belum optimal, ketersediaan sarana produksi terutama benih VUB dan pupuk terbatas. Faktor tersebut pada akhirnya bermuara pada belum optimalnya adopsi komponen PTT padi sehingga berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas padi. Dari hal itu maka tujuan dari penelitian yang dilaksanakan guna untuk mengetahui keragaan kinerja penyuluhan di wilayah sentra produksi padi di Provinsi Lampung.

Dilakukannya pendekatan kelompok dalam meningkatkan adopsi dan difusi inovasi dinilai lebih efektif dibandingkan pendekatan individu. Karena dalam kelompok terjadinya interaksi saling mempengaruhi, anggota memiliki kecenderungan untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama sehingga adanya umpan balik dan interaksi antar anggota yang memberikan kesempatan berbagi tukar pembelajaran dan pengalaman. Hal inilah yang menjadi pertimbangan agen perubahan, penyuluh, untuk memanfaatkan kelompok dalam penyampaian komunikasi inovasi. Dari hasil yang didapat, menunjukkan bahwa ; (1) kinerja penyuluhan di Lampung tengah dan Lampung Timur berbeda pada parameter intensitas penyuluhan, kesesuaian materi dan media yang digunakan. (2) Demontrasi merupakan metode yang paling sesuai digunakan baik di Lampung Timur maupun Lampung Tengah.



Referensi :

Fauziah, Yulia, Andriyani dan Kiswanto. 2017. KINERJA PENYULUHAN DALAM PELAKSANAAN SL PTT PADI SAWAH IRIGASI DI PROVINSI LAMPUNG. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

           

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Hallo Phared, senang bisa membaca artikel kamu. Artikel kamu sangat bagus dan informatif sekali. Biarkan saya menilai artikel kamu ya.

    Timelines : Tulisan yang kamu sampaikan bersifat baru dan up to date karena rilis dari jurnal tahun 2017. Walaupun dalam penelitian dijelaskan bahwa timeline penelitiannya pada bulan Oktober hingga november 2015. Tapi secara keseluruhan informasi bersifat baru dan informatif.

    Proximity : Tulisan yang kamu buat sudah berifat dekat dengan petani karena pada implementasinya program SL-PTT irigasi pada saah ini langsung diterapkan pada petani.

    Impotance : Tulisan kamu juga mengandung informasi yang dibutuhkan petani dimana program irigasi sawah yang dicetuskan dari Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu ini dapat meningkatkan produktivitas petani. Petani juga mengalami peningkatkan dalam pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi dan permasalahannya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk menjalankan usaha taninya secara efisien, berproduktivitas tinggi serta berkelanjutan.

    Policy : tulisan juga selaras dengan kebijakan perushaan terkait karena dapat meingkatkan produktivitas dan tidak merugikan bagi petani maupun pihak pemerintah.

    Prominence : Tidak ada tokoh yang relevan yang dibahas pada tulisan ini.

    Consequence : peningkatan produktivitas padi di Provinsi Lampung masih belum maksimal. Faktor-faktor yang kemungkinan mempengaruhi dalam kegiatan SL-PTT diantaranya adalah keragaman pemahaman terhadap komponen PTT, kinerja penyuluhan yang belum optimal, ketersediaan sarana produksi terutama benih VUB dan pupuk terbatas. Faktor tersebut pada akhirnya bermuara pada belum optimalnya adopsi komponen PTT padi sehingga berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas padi. Dari hal itu maka tujuan dari penelitian yang dilaksanakan guna untuk mengetahui keragaan kinerja penyuluhan di wilayah sentra produksi padi di Provinsi Lampung.

    Conflict : Tidak ada konflict yang terjadi mungkin hanya aja beberapa faktor penghambat.

    Development : Tidak ditemui unsur pembangunan dalam artikel ini.

    Disaster & Crime : Tidak ada bencana atau tindakan kriminal dalam artikel ini.

    Weather (cuaca) : Tidak ada faktor cuaca yang terjadi di artikel ini.

    Sport : Tidak ada pula unsur olahraga yang ditemui.

    Human interest : Tidak ada kisah yang menarik dalam artikel ini.

    Mungkin cukup sekian komentar yang bisa saya berikan untuk Phared, mungkin bisa dijadikan referensi untuk perbaikan tulisan dikemudian hari. Terimna kasih

    BalasHapus
  3. Nilai penyuluhan
    1. Sumber teknologi baru adalah implementasi dari teknologi irigasi sawah yang diterapkan melalui sekolah non formal SL-PTT

    2. Sasaran yang dituju disini adalah sasaran langsung ke petani dan sasaran tidak langsung melalui SL-PTT

    3. Manfaat yang di peroleh adalah meningkatnya produktivitas petani karena menerapkan implementasi teknologi yang di ajarkan melalui SL-PTT.

    4. Nilai pendidikan yang di dapat adalah pengetahuan baru di bidang teknologi irigasi sawah

    BalasHapus