Kinerja Penyuluh Pertanian Menurut Persepsi Petani: Studi Kasus di Kabupaten Landak
Nama : Aida Wulan Elmaghriba
NIM : 16/398917/PN/14888
Prodi : Teknologi Hasil Perikanan
No.Absensi : 14
Indonesia
merupakan negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani, sehingga disebut sebagai negara agraris. Sebagai negara agraris,
Indonesia memiliki banyak kekayaan alam di sektor pertanian yang seharusnya
dapat dimanfaatkan dan dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian
nasional. Pada kenyataannya, sebutan sebagai negara agraris belum memberikan
dampak bagi kesejahteraan para petani. Negara masih banyak melakukan impor
bahan pangan dari negara lain yang notabene bukan negara agraris, selain itu
rendahnya nilai tukar komoditas bahan pangan menyebabkan rendahnya pendapatan
petani. Berdasarkan survei, tingkat kemiskinan antara penduduk pedesaan lebih
tinggi daripada penduduk perkotaan. Salah satu daerah yang mempunyai potensi
bagus di sektor pertanian adalah Kabupaten Landak di Kalimantan Barat. Daerah
ini berpotensi menjadi wilayah pengembangan usaha pertanian yaitu memproduksi
padi dan palawija. Lahan pertanian yang semakin berkurang, merupakan salah satu
hal yang menghambat kegiatan bertani masyarakat Kabupaten Landak. Selain itu,
banyak dari hasil pertanian hanya digunakan sebatas untuk mencukupi kebutuhan
sendiri.
Salah
satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah yaitu swsembada padi, jagung dan kedelai
yang tertuang pada Renstra Kementan 2015 – 2019. Untuk mensukseskan program
tersebut diperlukan petani dengan sumber
daya manusia yang berkualitas agar dapat melihat peluang dengan
memanfaatkan akses teknologi, permodalan dan pasar. Cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia petani adalah dengan program
penyuluhan. Melalui penyuluhan, diharapkan para penyuluh dapat memberikan
pengetahuan serta kemampuan tentang teknologi dan informasi terbaru yang dapat membantu
petani dalam menjalankan usahanya. Dalam kegiatan penyuluhan, dibutuhkan
seorang petani yang mempunyai kinerja baik dalam pembangunan sumber daya manusia,
pemindahan teknologi serta pengetahuan dan keterampilan metode penyuluhan. Proses
penyuluhan di Kabupaten Landak dan diberbagai daerah lainnya banyak mengalami
kendala antara lain, jumlah tenaga penyuluh yang masih sedikit, minimnya sarana
dan prasarana dalam menunjang proses penyuluhan dan kurangnya dana dalam
menyelenggarakan kegiatan penyuluhan.
Survei
yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan 3 faktor penyuluhan yang dilakukan
di Kabupaten Landak yaitu pembangunan sumber daya manusia, pemindahan teknologi
serta pengetahuan dan keterampilan metode penyuluhan. Keberhasilan dalam pembangunan
sumber daya manusia pada di Kabupaten Landak termasuk dalam kategori tinggi. Adanya
campur tangan penyuluh telah meningkatkan pengetahuan petani tentang pertanian
dan dapat membantu petani dalam menentukan keputusan yang tepat secara mandiri.
Penyuluh juga melibatkan petani dalam penyusunan dan perealisasian rencana
kerja, yang diwakilkan oleh pengurus kelompok tani atau gapoktan untuk
menentukan kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan usaha tani. Dengan adanya
proses penyuluhan, jiwa kewirausahaan petani meningkat karena penyuluh telah
memiliki peluang yang besar yaitu adanya modal yang tertanam pada petani dan
semangat petani untuk mendapatkan pendapatan lebih banyak. Kemampuan berwirausaha
sangat penting diberikan kepada petani karena dapat sebagai sarana pengembangan
diri petani tersebut. Selain itu, kewirausahaan dapat meningkatkan perekonomian
yang ada. Kegiatan sosial ekonomi petani meningkat dengan bergabungnya sekitar
80% petani di Kabupaten Landak dalam kelompok tani. Aspek lain yang belum
tercapai yaitu penumbuhan hubungan antara mitra tani dan petani yang masih
rendah dan kreatifitas serta inisiatif penyuluh pertanian yang masih rendah.
Keberhasilan
proses penyuluhan pada faktor pemindahan teknologi masuk dalam ketegori tinggi.
Penyuluhan pertanian telah menggerakkan petani untuk menggunakan inovasi
teknologi untuk meningkatkan output pertanian. Selain itu,penyebaran informasi
teknologi termasuk tinggi tetapi keterampilan teknologi anjuran masih kurang
diterapkan oleh petani karena kurangnya pelatihan – pelatihan khusus yang
dilakukan. Penggunaan media informasi masih kurang optimal pada daerah ini
sehingga menyebabkan pengetahuan dan keterampilan tentang informasi dan
teknologi komunikasi (ICT) masih cenderung rendah. Selain itu, intensitas yang
rendah penggunanan media pada saat proses penyuluhan juga menyebabkan
pengetahuan dan keterampilan terhadap hal tersebut rendah. Padahal pengetahuan
dan keterampilan tentang ICT sangat diperlukan oleh petani untuk mengetahui
berbagai masalah pertanian.
Keberhasilan
proses penyuluhan pada faktor pengetahuan dan keterampilan metode penyuluhan
tergolong tinggi, karena penyuluh telah memberikan saran dan pengetahuan kepada
petani untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Metode penyuluhan yang
dilakukan ada 4 antara lain metode penyuluhan kelompok, metode demonstrasi
plot, metode demonstrasi hasil dan metode kunjungan lapangan. Metode penyuluhan
kelompok paling menonjol diantara metode lain karena sering diadakannya
pertemuan rutin kepada kelompok tani di Kabupaten Landak. Metode penyuluhan
kelompok disebut paling efektif dalam melaksanakan penyuluhan karena biaya yang
dibuthkan relatif murah dan sedikit dapat terjadi kendala atau masalah. Metode demostrasi
plot dan metode demostrasi hasil kurang efektif dilakukan karena belum adanya
pembiayaan khusus untuk menyelenggarakan metode ini. Metode penyuluhan
kunjungan lapangan termasuk salah satu yang menonjol karena penyuluh tidak
hanya meminta petani yang mendatangi, tetapi penyuluh juga yang harus
mendatangi petani untuk mengontrol kegiatan pertanian yang dilakukan.
Sumber:
Ardita, Sucihatiningsih D. W. P.,
Dwi W., 2017. Kinerja Penyuluh Pertanian Menurut Persepsi Petani : Studi Kasus
di Kabupaten Landak. Journal of Vocational and Career Education. 2(1): 1-8.
Nama : Rizaldi Rais H.
BalasHapusNIM : 16/398828/PN/14799
Hey Aida! Reviewku terhadap artikelmu sebagai berikut. Artikel yang kamu ulas sangat menarik, dan relevan dengan problem pertanian Indonesia sekarang. Adapun nilai penyuluhan yang terdapat pada artikel di atas yaitu :
Ide atau gagasan yang ada pada artikel ini adalah adanya studi kasus kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Landak.
Sasaran dari artikel ini adalah Penyuluh Pertanian di Kabupaten Landak.
Manfaat setelah membaca artikel ini adalah mengetahui kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Landak. Metode penyuluhan kelompok dan Metode penyuluhan kunjungan lapangan termasuk metode yang menonjol dalam peningkatan produktivitas petani di Kabupaten Landak.
Nilai pendidikan artikel di atas yaitu para penyuluh dan juga petani seharusnya menguasai teknologi sehingga penyuluhan melalui cyber extension bisa lebih intensif.
Nilai berita yang terdapat pada artikel di atas yaitu :
Timelines : isi artikel sangat relevan dengan problem yang dihadapi dunia pertanian indonesia sekarang. Artikel juga tergolong uptodate, terlihat dari tahun penerbitan artikel yaitu tahun 2017.
Proximity : isi artikel ini sudah dekat dengan sasaran, yaitu para penyuluh di Kabupaten Landak.
Importance : tentu saja artikel ini sangat dibutuhkan oleh para penyuluh pertanian di Kabupaten Landak, sehingga ke depannya mereka bisa mengevaluasi diri. Diharapkan ke depannya para penyuluh pertanian di Kabupaten Landak bisa lebih berkompeten dan profesional.
Policy : artikel ini sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah, sehingga mendukung suksesnya program yang tertuang pada Renstra Kementan 2015 – 2019.
Prominence : pihak kementerian pertanian telah menghimbau para penyuluh agar meningkatkan kualitas SDMnya. Hal ini bertujuan agar kinerja para penyuluh lebih baik ke depannya.
Consequence : dengan adanya peningkatan kualitas SDM para penyuluh, maka kinerja mereka akan semakin baik. Dampaknya produktivitas petani meningkat, dan swasembada pangan bisa tercapai.