Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat semua
penduduk di muka bumi bukan hanya lagi masyarakat di daerah tersebut tetapi
merupakan masyarakat dunia. Teknologi seakan tidak memberi sekat pembatas (borderless).
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan potensi sumberdaya alam, harus siap
untuk bersaing dengan Negara-negara lain. Sektor penyuluhan pertanian kini pun
tidak lepas dari implementasi inovasi teknologi baru yaitu cyber extension.
Cyber extension merupakan salah satu mekanisme pengembangan jaringan komunikasi
informasi inovasi pertanian yang terprogram secara efektif dengan
mengimplementasikan teknologi, informasi, dan komunkasi dalam sistem komunikasi
invoasi atau penyuluhan pertanian. Cyber extension diharapkan dapat
meningkatkan keberdayaan petani melalui penyiapan informasi pertanian yang
tepat waktu dan relevan kepada petani dalam mendukung proses pengambilan
keputusan berusaha tani untuk meningkatkan produktivitasnya. Keuntungan dari cyber
extension adalah ketersediaan yang secara terus menerus, kekayaan informasi,
jankakuan wilayah internasional secara instan, pendekatan yang berorientasi
kepada penerima, bersifat pribadi, dan menghemat waktu, biaya dan tenaga.
Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan cyber
extension melalui telepon genggam oleh petani anggrek di Taman Anggrek Ragunan,
Jakarta Selatan. Anggrek merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
memiliki komunitas pecinta yang sangat tinggi. Keanekaragaman hayati yang dimiliki
Indonesia membuat anggrek Indonesia dapat bersaing di dunia internasional.
Salah satu cara untuk bersaing adalah memanfaatkan teknologi informasi sebagai
media atau cyber extension. Pemanfaatan cyber extension dalam penelitian
difokuskan pada manfaat penggunaan telepon genggam dalam mengakses informasi
dan manfaat bagi usaha tani. Bagi petani di Taman Anggrek Ragunan, telepon genggam sudah menjadi barang
kebutuhan utama dalam keseharian untuk berkomunikasi maupun mencari informasi
yang dibutuhkan. Sebagai media punyuluhan, cyber extension diharapkan dapat
membantu petani, penyuluh, maupun pelaku usaha untuk dapat mengembangkan usaha.
Gambaran umum petani anggrek di Taman Anggrek Ragunan
adalah sejumlah 35 orang petani yang kebanyakan berusia dewasa (18 - 50 tahun)
dengan pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA. Semua petani memiliki telepon
genggam selain itu ada pula yang juga memiliki komputer dan telepon rumah. Lama
penggunaan teknologi informasi (TI) kebanyakan sudah lebih dari 1 tahun.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi sangat terkait dengan usia dan
tingkat pendidikan. Responden dengan usia dewasa lebih aktif dalam menggunakaan
teknologi seperti telepon genggam untuk memperluas jaringan pemasaran. Selain
itu pemanfaatan teknologi yang tinggi cenderung ada pada responden dengan
tingkat pendidikan relatif tinggi karena memiliki pemahaman yang lebih terhadap
penggunaan teknologi informasi. Walaupun tingkat kepemilikan TI dibilang rendah
karena hanya memiliki telepon genggam, petani sudah memanfaatkannya sebagai
cyber extension dengan maksimal
Telepon
genggam digunakan untuk berkomunikasi dengan para pelanggan baik menelepon,
mengirim pesan, bahkan mengirim email. Petani dapat dengan mudah menerima
pesanan terutama pesanan dari luar Jakarta. Penggunaan telepon genggam sangat
membantu dalam peningkatan keuntungan karena pelanggan tiap kavling lebih
sering menggunakan telepon genggam untuk membeli dibandingkan datang langsung
ke taman anggrek Ragunan. Efisiensi dari segi waktu dan biaya juga dirasakan
oleh responden ketika menggunakan telepon genggam dibandingkan menggunakan
komputer dan telepon rumah. Telepon genggam yang sudah lama dimiliki oleh
responden membuat kegunaanya sudah berkembang sesuai kebutuhan sehigga lebih
mudah dalam mencari informasi dan memasarkan produk usaha tani. Selain itu
telepon genggam dapat dibawa kemana saja dan lebih praktis untuk mengakses
internet. Kebutuhan responden dalam meningkatkan produk, cenderung berdiskusi
dengan grup sesama tanaman hias yang biasanya dilakukan dengan telepon genggam.
Apabila pemanfaatan cyber extension terhadap responden dan lingkungan
dibandingkan sebelum dengan sesudah memanfaatkan telepon genggam, maka akan
terlihat hubungan nyata bahwa telepon genggam dapat mempermudah komunikasi dan menjadikannya
lebih efektif.
Pharid El Amady
BalasHapus16/398932/PN/14903
Hai puspa, artikel yabg kamu buat menarik. Kontennya juga sangat reliable dengan jaman sekarang dimana informatika menjadi alat bantu utama diera saat ini.
Nilai penyuluhan :
1. Ide atau gagasan yang saya dapat adalah dibutuhkanya inovasi penyuluh dalam mengaplikasikan cyber extension telepon genggam untuk para petani.
2. Sasaran yang dimaksud yaitu penyuluh pertanian/pemerintahan, para petani terutama petani anggrek yang menjadi subjek utamanya
3. Manfaat yang didapat dari membaca artikel ini adalah mengetahui inovasi penyuluh mempunyai pengaruh yang lebih tinggi dialam mengembangkan mutu para petani dalam mengelola hasil pertaniannnya.
4. nilai pendidikan yang didapatkan adalah sebagai generasi muda yang akan menjadi penyuluh di bidang pertanian atau perikanan, sebaiknya dapat berinovasi untuk meningkatkan mutu perkembangan para petani dalam setiap perkembangan zaman
Nilai berita :
1. Timelines : artikel ini sangat sesuai dengan kondisi sekarang dikarenakan perkembangan informatika menjadi acuan dalam membantu para petani walau sumber yang didapat tahun 2015.
2. Proximity : artikel itu dekat dengan petani karena penyuluhan harus inovatif agar mempermudah petani dalam menyelesaikan masalah dan meningkatkan mutu taninya.
3. Consequences : Dengan kurangnya sosialisasi mengenai cyber extension telepon gengganm, para petani akan kewalahan dalam mengelola hasil perikanannya.
4. Importance : artikel mengandung berita yang penting bagi penyuluh untuk lebih berinovasi dalam peningkatan produksi dan penyelesaian masalah para petani dalam menghadapi perubahan dan perkembangan zaman
Sekian