Naufal Hanif Ilhami
16/398928/PN/14899
Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk memperbaiki permasalahan pertanian serta untuk
meningkatkan produktivitas panen. Penyuluhan dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langung. Audiovisual merupakan penyuluhan dengan menerapkan penggunaan
komponen suara dan gambar sehingga informasi yang diberikan penyuluh dapat
dipahami oleh petani. Penggunaan media audiovisual sebagai kegiatan penyuluhan
pertanian sudah diterapkan sejak tahun 2011 dimana menggunakan alat proyektor,
sound system dan pemutaran video. Namun, dalam penggunaan media audiovisual
masih memiliki kendala diantaranya yaitu masih adanya masyarakat petani yang
buta huruf dan kurang mengertinya bahasa Indonesia sehingga perlu menyesuaikan
dengan bahasa daerah setempat.
Petani
di Desa Parangbaddo Kecamatan Polongbangkeng Kabupaten Takalar didominasi dengan tingkat pendidikan sekolah
dasar. Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan formal petani masih tergolong
rendah karena hanya menjalani pendidikan selama 6 tahun. Rendahnya tingkat pendidikan dapat berpengaruh pada tingkat pengetahuan
petani dalam mengolah lahan dan produksi hasil pertanian. Oleh karena itu, penerapan
media audiovisual bertujuan untuk mempermudah penyuluh untuk memberikan
informasi kepada petani sehingga dapat diterima atau dipahami mengenai cara penanaman padi sistem legowo, penanaman jagung, kacang kedelai dan cara pemupukan dan pemeliharaannya.
Penerapan
media audiovisual direspon positif oleh petani, hal ini ditunjukkan bahwa
petani antusias dalam mengikuti penyuluhan dan petani mengerti apa yang
disampaikan oleh penyuluh. Namun, terdapat beberapa petani yang tidak mengerti mengenai perhitungan dan perbandingan pemupukan. Selain itu, petani melaksanakan program yang
disampaikan oleh penyuluh dengan memperluas area tanam dan membentuk organisasi
kelompok tani serta saling membantu dalam menyebarluaskan teknologi kepada
petani lainnya.
Penggunaan media berbasis
audiovisual tergolong mudah diterima dan dipahami oleh petani karena menggunakan komponen
suara dan gambar. Selain itu, penyuluhan pertanian dengan menggunakan media
audiovisual sangat cocok diterapkan untuk kelompok tani dengan tingkat pendidikan
rendah karena dengan tingkat pendidikan yang rendah akan sulit untuk menerima
informasi apabila menggunakan media yang lain. Dengan demikian, penyuluhan
pertanian menggunakan media audiovisual sangat membantu petani dalam mengolah
lahan dan produksi hasil pertanian.
Referensi :
Makmur. 2015. Penerapan Media Audiovisual Pada Penyuluhan Pertanian Padi di Desa Parangbaddo Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Jurnal PENA 3(1) : 399-408.
Nilai Berita
BalasHapus1. Timelines
Tulisan yag disampaikan cukup baru yaitu menggunakan jurnal. Namun, teknologi yang digunakan sudah basi karena audiovisual sudah diterapkan sejak 2011
2. Proximity
Artikel ini bersifat dekat dengan petani dikarenakan artikel ini membahas peningkatan kualitas penyuluhan petani dengan menggunakan teknologi audio visual
3. Importance
Artikel ini mengandung informasi yang dibutuhkan oleh petani dikarenakan penerapan audiovisual dapat digunakan untuk penyuluhan pertanian menjadi lebih baik
4. Policy
-
5. Prominence
6. Consequence
Penerapan penyuluhan pertanian dengan menggunakan teknologi audiovisual dinilai efektif diterapkan untuk petani yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Namun, masih banyak petani yang buta huruf dan tidak mengerti bahasa Indonesia yang masih perlu pembimbingan lebih lanjut.
7. Conflict
8. Development
Pada artikel ini dijelaskan bahwa sebagian besar petani hanya berpendidikan sekolah dasar dan penerapan penyuluhan pertanian menggunakan teknologi audiovisual tergolong mudah diterima dan dipahami oleh petani dengan tingkat pendidikan rendah
9. Disaster & crime
-
10. Weather
-
11. Sport
-
12. Human Interest
-