Senin, 10 September 2018

Penggunaan Internet dan Pemanfaatan Informasi Pertanian oleh Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bogor Wilayah Barat


Lutfia Permata Sari
16/394351/PN/14590
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berdampak pada banyaknya media komunikasi yang dapat digunakan dalam menyebarkan informasi pertanian. Media komunikasi yang dapat digunakan salah satunya yaitu komunikasi dunia maya atau media internet. Pemanfaatan teknologi komunikasi dalam pembangunan pertanian memerlukan kompetensi dari pengguna teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Undang-undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pasal 4b menyatakan bahwa fungsi sosial penyuluhan adalah mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya. Berikutnya, pasal 15 ayat 1c juga mengamanatkan bahwa Balai Penyuluhan berkewajiban menyediakan dan menyebarkan informasi tentang teknologi, sarana produksi, pembiayaan dan pasar.  Tuntutan bahwa penyuluh harus mengetahui berbagai informasi dengan cepat dan tepat mengenai bidang pertanian secara tidak langsung mengharuskan penyuluh untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi global melalui pemanfaatan media internet.
Media internet sebagai sumber informasi belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh penyuluh pertanian. Elian et.al.(2014), menyatakan frekuensi dan intensitas penggunaan internet oleh penyuluh relative rendah. Sebanyak 51.67% responden menyatakan bahwa frekuensi penggunaan internet kurang dari 3 kali dalam 1 minggu dengan durasi kurang dari atau sama dengan 3 jam per hari. Kondisi ini disebabkan aktivitas penyuluh yang dituntut untuk melakukan kunjungan ke kelompok-kelompok tani hampir setiap hari sehingga mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk mengakses internet. Frekuensi dan durasi penggunaan internet juga dipengaruhi oleh usia dari penyuluh. Berdasarkan penelitian Elian et.al. (2014), usia memiliki hubungan negatif dan sangat nyata dengan frekuensi serta hubungan negatif dan nyata dengan durasi penggunaan internet. Hal ini menunjukkan semakin tinggi umur responden, maka frekuensi dan durasi responden mengakses internet semakin kecil. Responden dengan umur yang lebih tua cenderung lebih konvensional dalam mencari informasi pertanian. Kapabilitas dan keterbatasan fisik menjadi salah satu hal yang meyebabkan rendahnya frekuensi dan durasi penggunaan internet oleh penyuluh senior.
Informasi yang dicari oleh penyuluh biasanya mengenai pemasaran, iklim dan permodalan. Situs yang paling banyak dikunjungi untuk memperoleh infomasi tersebut  yaitu situs Kementrian Pertanian. Informasi tersebut sangat dibutuhkan oleh penyuluh untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada petani dalam mengembangkan usaha taninya. Informasi yang telah didapat kemudian dibagikan kepada sesama penyuluh untuk didiskusikan terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kebutuhan petani. Meskipun demikian, sebagian besar responden (58.33%) pada penelitian Elian et.al. (2014) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa internet memudahkan penyuluh untuk mengakses informasi. Berkaitan dengan ini, lembaga yang memiliki wewenang dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas penyuluh pertanian sebaiknya perlu melakukan pelatihan dan pengembangan bagi kemudahan penyuluh pertanian dalam mengkases informasi. Selain itu, juga memberikan keahlian dalam mengolah kembali informasi pertanian yang didapatkan sehingga informasi tersebut dapat disebarkan ke pengguna akhir yakni petani.

Referensi :
Elian, N., D.P. Lubis, dan P.A. Rangkuti. 2014. Penggunaan Internet dan Pemanfaatan Informasi Pertanian oleh Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bogor Wilayah Barat. Jurnal Komunikasi Pembangunan. 12(2): 104-114.

1 komentar:

  1. Tulisanya menarik dan tidak berbelit-belit

    berikut adalah hasil analisis saya :

    Nilai Berita

    1. Timelines
    Isi artikel bersifat up to date karena mengangkat isu perkembangan teknologi internet.

    2. Proximity
    Artikel ini bersifat dekat dengan penyuluh pertanian karenakan artikel ini membahas tentang pemanfaatan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi penyuluh.

    3. Importance
    Artikel ini mengandung informasi yang dibutuhkan oleh penyuluh pertanian karena dijelaskan bahwa peran teknologi informasi (internet) berpengaruh positif terhadap penyuluh dengan mempermudah akses informasi.

    4. Policy
    Peran pemerintah terlihat jelas melalui kebijakan-kebijakan dalam bentuk undang-undang

    5. Prominence
    -

    6. Consequence
    internet memang mempermudah akses informasi terkait bidang pertanian sehingga penyuluh diharapkan mampu memanfaatkan internet sebaik mungkin, namun tidak semua penyuluh memiliki kapabilitas untuk melakukanya karena terkendala berbagai faktor, terutama faktor usia.

    7. Conflict
    -

    8. Development
    penggunaan internet mempermudah penyuluh untuk mendapat informasi terkait bidang pertanian

    9. Disaster & crime
    -

    10. Weather
    -

    11. Sport
    -

    12. Human Interest
    -

    BalasHapus