Lutfia
Permata Sari
16/394351/PN/14590
Pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berdampak pada banyaknya media
komunikasi yang dapat digunakan dalam menyebarkan informasi pertanian. Media
komunikasi yang dapat digunakan salah satunya yaitu komunikasi dunia maya atau
media internet. Pemanfaatan teknologi komunikasi dalam pembangunan pertanian
memerlukan kompetensi dari pengguna teknologi informasi dan komunikasi
tersebut. Undang-undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian
Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pasal 4b menyatakan bahwa fungsi sosial
penyuluhan adalah mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke
sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat
mengembangkan usahanya. Berikutnya, pasal 15 ayat 1c juga mengamanatkan bahwa
Balai Penyuluhan berkewajiban menyediakan dan menyebarkan informasi tentang
teknologi, sarana produksi, pembiayaan dan pasar. Tuntutan bahwa penyuluh harus mengetahui
berbagai informasi dengan cepat dan tepat mengenai bidang pertanian secara
tidak langsung mengharuskan penyuluh untuk dapat mengikuti perkembangan
teknologi dan informasi global melalui pemanfaatan media internet.
Media
internet sebagai sumber informasi belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh penyuluh
pertanian. Elian et.al.(2014),
menyatakan frekuensi dan intensitas penggunaan internet oleh penyuluh relative
rendah. Sebanyak 51.67% responden menyatakan bahwa frekuensi penggunaan
internet kurang dari 3 kali dalam 1 minggu dengan durasi kurang dari atau sama
dengan 3 jam per hari. Kondisi ini disebabkan aktivitas penyuluh yang dituntut
untuk melakukan kunjungan ke kelompok-kelompok tani hampir setiap hari sehingga
mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk mengakses internet. Frekuensi dan
durasi penggunaan internet juga dipengaruhi oleh usia dari penyuluh.
Berdasarkan penelitian Elian et.al.
(2014), usia memiliki hubungan negatif dan sangat nyata dengan frekuensi serta
hubungan negatif dan nyata dengan durasi penggunaan internet. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi umur responden, maka frekuensi dan durasi responden
mengakses internet semakin kecil. Responden dengan umur yang lebih tua
cenderung lebih konvensional dalam mencari informasi pertanian. Kapabilitas dan
keterbatasan fisik menjadi salah satu hal yang meyebabkan rendahnya frekuensi
dan durasi penggunaan internet oleh penyuluh senior.
Informasi
yang dicari oleh penyuluh biasanya mengenai pemasaran, iklim dan permodalan. Situs
yang paling banyak dikunjungi untuk memperoleh infomasi tersebut yaitu situs Kementrian Pertanian. Informasi
tersebut sangat dibutuhkan oleh penyuluh untuk memberikan
pertimbangan-pertimbangan kepada petani dalam mengembangkan usaha taninya.
Informasi yang telah didapat kemudian dibagikan kepada sesama penyuluh untuk
didiskusikan terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kebutuhan petani. Meskipun
demikian, sebagian besar responden (58.33%) pada penelitian Elian
et.al. (2014) menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan bahwa internet memudahkan penyuluh untuk mengakses informasi.
Berkaitan dengan ini, lembaga yang
memiliki wewenang dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas penyuluh
pertanian sebaiknya perlu melakukan pelatihan dan pengembangan bagi kemudahan
penyuluh pertanian dalam mengkases informasi. Selain itu, juga memberikan
keahlian dalam mengolah kembali informasi pertanian yang didapatkan sehingga
informasi tersebut dapat disebarkan ke pengguna akhir yakni petani.
Referensi
:
Elian, N., D.P. Lubis, dan P.A.
Rangkuti. 2014. Penggunaan Internet dan
Pemanfaatan Informasi Pertanian oleh Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bogor
Wilayah Barat. Jurnal Komunikasi
Pembangunan. 12(2): 104-114.
Tulisanya menarik dan tidak berbelit-belit
BalasHapusberikut adalah hasil analisis saya :
Nilai Berita
1. Timelines
Isi artikel bersifat up to date karena mengangkat isu perkembangan teknologi internet.
2. Proximity
Artikel ini bersifat dekat dengan penyuluh pertanian karenakan artikel ini membahas tentang pemanfaatan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi penyuluh.
3. Importance
Artikel ini mengandung informasi yang dibutuhkan oleh penyuluh pertanian karena dijelaskan bahwa peran teknologi informasi (internet) berpengaruh positif terhadap penyuluh dengan mempermudah akses informasi.
4. Policy
Peran pemerintah terlihat jelas melalui kebijakan-kebijakan dalam bentuk undang-undang
5. Prominence
-
6. Consequence
internet memang mempermudah akses informasi terkait bidang pertanian sehingga penyuluh diharapkan mampu memanfaatkan internet sebaik mungkin, namun tidak semua penyuluh memiliki kapabilitas untuk melakukanya karena terkendala berbagai faktor, terutama faktor usia.
7. Conflict
-
8. Development
penggunaan internet mempermudah penyuluh untuk mendapat informasi terkait bidang pertanian
9. Disaster & crime
-
10. Weather
-
11. Sport
-
12. Human Interest
-