Senin, 10 September 2018


PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI GUDANG INFORMASI OLEH PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR WILAYAH BARAT

Reza Akhmad Winalda
16/398936/PN/14907

            Dewasa ini teknologi komunikasi berkembang dengan pesat, berkembangnya teknologi komunikasi tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dalam bidang pertanian. Namun, dibalik pesatnya perkembangan  teknologi tersebut masih memiliki banyak kekurangan diantaranya ialah lemahnya akses petani terhadap internet. Selain itu masih banyak tenaga penyuluh yang ternyata belum begitu mahir dalam menggunakan media internet sebagai media dalam mencari informasi mengenai pertanian. Semakin berkembangnya zaman penyuluh pertanian diharapkan dapat lebih up to date terhadap informasi terbaru mengenai bidang pertanian. Sehingga secara tidak langsung penyuluh pertanian dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, mengingat di zaman sekarang banyak informasi yang telah dipublikasikan lewat media internet.
            Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan internet dan informasi pertanian oleh para penyuluh di kabupaten Bogor, faktor-faktor yang  mempengaruhi tingkat penggunaan internet oleh penyuluh pertanian dan bagaimana pemanfaatan informasi yang diperoleh penyuluh melalui internet. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei yang bersifat deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara sensus terhadap 60 petugas penyuluhan yang bertugas di Kabupaten Bogor wilayah barat.
            Berdasarkan penelitian ini didapati bahwa sebagian besar tenaga penyuluh di kabupaten bogor wilayah barat menggunakan internet dengan intensitas rendah dimana dari 60 responden 31 diantaranya mengaku menggunakan internet tidak lebih dari 3 kali dalam seminggu. Sedangkan penyuluh yang mengaku menggunakan internet dengan frekuensi tinggi yaitu lebih dari 5 kali dalam seminggu berjumlah 24 responden.  Begitu juga dengan durasi penggunaannya dimana 80% dari tenaga penyuluh menggunakan media internet kurang dari 3 jam dalam sehari.  Informasi yang sering di kunjungi oleh para penyuluh didominasi dari situs Kementrian Pertanian maupun Blog dan jurnal pertanian. Rendahnya pemanfaatan internet ini sungguh ironis dimana sebagian besar penyuluh berpendidikan formal hingga strata 1 yaitu sebanyak 47 responde sedang didanya berpendidikan SMA maupun D3.  Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat pemanfaatan internet tidak berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan seseorang. Sebagian besar tenaga penyuluh mengaku bahwa adanya internet tidak memberikan kemudahan untuk akses informasi. Selain itu kualitas informasi yang ada di anggap tidak dapat meningkatkan kualitas para penyuluh.
            Motivasi penyuluh menggunakan media internet sebagai tempat mencari informasi didasari oleh terbatasnya fasilitas untuk memiliki buku-buku dan majalah pertanian. Sayangnya, sebagian besar tenaga penyuluh justru hanya menyebarkan informasi yang didapat melalui internet kepada sesama penyuluh dan hanya sebagian kecil dari tenaga penyuluh yang membagikan informasi tersebut kepada para petani. Hal ini sungguh sangat disayangkan dimana fungsi penyuluh sebagai jembatan informasi bagi petani tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Sebagian responden mengaku bahwa informasi yang di peroleh lewat internet hanya digunakan untuk melengkapi informasi yang sudah ada sehingga dapat memeperluas wawasan mereka sedangkan tidak semua informasi tersebut diteruskan kepada petani. Umumnya informasi yang di teruskan kepada petani merupakan informasi tentang hal baru yang sebelumnya tidak sampai ke petani. Sedangkan pembaruan mengenai informasi lama biasanya hanya menjadi bahan diskusi sesama tenaga penyuluh.

Referensi :
Elian, N., D.P. Lubis., dan P.A. Rangkuti. 2014. Penggunaan Internet dan Pemanfaatan Informasi Pertanian oleh Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bogor Wilayah Barat. Jurnal Komunikasi Pembangunan. 12(2) : 104-109.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar