PEMANFAATAN
INTERNET SEBAGAI GUDANG INFORMASI OLEH PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR
WILAYAH BARAT
Reza
Akhmad Winalda
16/398936/PN/14907
Dewasa ini teknologi komunikasi berkembang dengan pesat,
berkembangnya teknologi komunikasi tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan informasi
dalam bidang pertanian. Namun, dibalik pesatnya perkembangan teknologi tersebut masih memiliki banyak
kekurangan diantaranya ialah lemahnya akses petani terhadap internet. Selain itu
masih banyak tenaga penyuluh yang ternyata belum begitu mahir dalam menggunakan
media internet sebagai media dalam mencari informasi mengenai pertanian. Semakin
berkembangnya zaman penyuluh pertanian diharapkan dapat lebih up to date terhadap informasi terbaru
mengenai bidang pertanian. Sehingga secara tidak langsung penyuluh pertanian
dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, mengingat
di zaman sekarang banyak informasi yang telah dipublikasikan lewat media internet.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat
pemanfaatan internet dan informasi pertanian oleh para penyuluh di kabupaten
Bogor, faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat penggunaan internet oleh penyuluh pertanian dan bagaimana pemanfaatan
informasi yang diperoleh penyuluh melalui internet. Penelitian ini menggunakan
pendekatan survei yang bersifat deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan
cara sensus terhadap 60 petugas penyuluhan yang bertugas di Kabupaten Bogor
wilayah barat.
Berdasarkan penelitian ini didapati bahwa sebagian besar
tenaga penyuluh di kabupaten bogor wilayah barat menggunakan internet dengan
intensitas rendah dimana dari 60 responden 31 diantaranya mengaku menggunakan
internet tidak lebih dari 3 kali dalam seminggu. Sedangkan penyuluh yang
mengaku menggunakan internet dengan frekuensi tinggi yaitu lebih dari 5 kali
dalam seminggu berjumlah 24 responden. Begitu
juga dengan durasi penggunaannya dimana 80% dari tenaga penyuluh menggunakan
media internet kurang dari 3 jam dalam sehari. Informasi yang sering di kunjungi oleh para
penyuluh didominasi dari situs Kementrian Pertanian maupun Blog dan jurnal
pertanian. Rendahnya pemanfaatan internet ini sungguh ironis dimana sebagian
besar penyuluh berpendidikan formal hingga strata 1 yaitu sebanyak 47 responde
sedang didanya berpendidikan SMA maupun D3.
Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat pemanfaatan internet tidak
berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan seseorang. Sebagian besar tenaga
penyuluh mengaku bahwa adanya internet tidak memberikan kemudahan untuk akses
informasi. Selain itu kualitas informasi yang ada di anggap tidak dapat
meningkatkan kualitas para penyuluh.
Motivasi penyuluh menggunakan media internet sebagai
tempat mencari informasi didasari oleh terbatasnya fasilitas untuk memiliki
buku-buku dan majalah pertanian. Sayangnya, sebagian besar tenaga penyuluh
justru hanya menyebarkan informasi yang didapat melalui internet kepada sesama
penyuluh dan hanya sebagian kecil dari tenaga penyuluh yang membagikan
informasi tersebut kepada para petani. Hal ini sungguh sangat disayangkan
dimana fungsi penyuluh sebagai jembatan informasi bagi petani tidak berjalan
dengan sebagaimana mestinya. Sebagian responden mengaku bahwa informasi yang di
peroleh lewat internet hanya digunakan untuk melengkapi informasi yang sudah
ada sehingga dapat memeperluas wawasan mereka sedangkan tidak semua informasi
tersebut diteruskan kepada petani. Umumnya informasi yang di teruskan kepada
petani merupakan informasi tentang hal baru yang sebelumnya tidak sampai ke
petani. Sedangkan pembaruan mengenai informasi lama biasanya hanya menjadi
bahan diskusi sesama tenaga penyuluh.
Referensi :
Elian, N., D.P. Lubis.,
dan P.A. Rangkuti. 2014. Penggunaan Internet dan Pemanfaatan Informasi
Pertanian oleh Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bogor Wilayah Barat. Jurnal
Komunikasi Pembangunan. 12(2) : 104-109.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar