Rizka Devita Saraswati
16/398937/PN/14908
Pemanfaatan internet sangat penting untuk meningkatkan kinerja penyuluh karena penyuluh dituntut untuk mempunyai kompetensi dan kinerja tinggi dalam menyampaikan program-program pembangunan dan mendorong kemajuan petani. Namun, masih terdapat penyuluh yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang rendah. Beberapa faktor yang yang mempengaruhi kinerja penyuluh yaitu kurangnya program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh. Melalui Permentan No. 61 Tahun 2008, pemerintah telah mendorong penyuluh untuk meningkatkan kinerja revitalisasi penyuluhan berupa perbaikan kegiatan penyuluhan melalui pendidikan dan pelatihan. Salah satu daerah yang telah melakukan revitalisasi penyuluhan adalah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kabupaten Cianjur telah mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi para penyuluh, namun keterbatasan anggaran menyebabkan pelatihan yang diadakan masih sangat jarang dan hanya sebagian penyuluh yang mengikuti pelatihan tersebut. Maka, diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja penyuluh dengan biaya yang murah serta tidak dipengaruhi oleh jarak dan waktu, yaitu dengan pemanfaatan internet (cyber extension). Internet dapat digunakan oleh para penyuluh untuk mengakses informasi seputar penyuluhan secara cepat dan murah sehingga dapat membantu proses penyuluhan pertanian lebih efektif.
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan internet oleh penyuluh di
Kabupaten Cianjur dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya, faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan internet oleh penyuluh, dan pengaruh
tingkat pemanfaatan internet terhadap peningkatan kinerja penyuluh. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survey. Jumlah sampel sebanyak 100 orang penyuluh yang terdiri dari
26 penyuluh PNS dan 74 penyuluh THL. Kinerja penyuluh pertanian merupakan hasil
kerja penyuluh berdasarkan status kerja, kondisi kerja, dan kebijakan
organisasi dalam mengimplementasikan program penyuluhan. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kinerja penyuluh adalah karakteristik penyuluh, dukungan
instansi, persepsi tentang internet, pola penggunaan internet, dan pemanfaatan
internet.
Karakteristik
penyuluh di Kabupaten Cianjur sebagian besar berusia muda (23-35 tahun) dan
berpendidikan formal hingga Strata 1, sehingga memiliki kemampuan yang memadai
dan dapat mengikuti perkembangan teknologi untuk mendapatkan informasi lebih mengenai
kegiatan penyuluhannya. Selain itu, kepemilikan media internet dari sebagian
besar penyuluh tergolong sedang, yaitu sebanyak 1-3 unit. Hal tersebut
menggambarkan bahwa media untuk mengakses internet yang dimiliki penyuluh
sangat memadai. Media internet yang dimiliki oleh penyuluh di wilayah tersebut
antara lain smartphone, laptop, iPad/Tab,
dan Smart TV. Kebutuhan informasi
dari sebagian besar penyuluh juga dalam kategori tinggi karena pada dasarnya
informasi dibutuhkan penyuluh sebagai bahan penyusunan materi penyuluhan dan
laporan. Informasi yang dibutuhkan oleh penyuluh dalam penelitian ini adalah
informasi mengenai teknologi produksi yang meliputi benih unggul, penanaman,
pemupukan, pengairan, pengendalian OPT dan panen, informasi mengenai teknologi
pasca panen dan pengemasan produk, pemasaran hasil produksi yang meliputi harga
dan peluang pasar, iklim dan lingkungan pertanian, permodalan, serta informasi
mengenai kelembagaan.
Sayangnya,
berdasarkan hasil, dukungan instansi untuk mendukung peningkatan kinerja para
penyuluh tergolong rendah, sehingga penyuluh masih jarang mengikuti pelatihan
TIK dan sering menyediakan biaya sendiri untuk kebutuhan akses internet.
Padahal, penilaian penyuluh tentang manfaat penggunaan internet dalam penelitian
ini sebagian besar termasuk dalam kategori sangat bermanfaat dan durasi
penggunaan internet tergolong sedang. Hal tersebut menggambarkan bahwa internet
dapat memberikan kemudahan bagi penyuluh untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk mendukung kegiatan penyuluhannya. Tingkat pemanfaatan internet
oleh penyuluh juga tergolong sedang, baik dalam penyusunan laporan, pembuatan
materi penyuluhan, penyusunan program penyuluhan, dan pembuatan desain metode
penyuluhan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan internet adalah umur, pendidikan formal, persepsi
terhadap internet, durasi penggunaan internet, dan keragaman gawai/ gadget yang digunakan untuk mengakses
internet. Pemanfaatan internet merupakan salah satu kinerja penyuluh dalam
memanfaatkan perkembangan TIK. Tingkat pemanfaatan internet tersebut akan
mempengaruhi kinerja para penyuluh yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
evaluasi kegiatan penyuluhan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat
pemanfaatan internet berpengaruh positif terhadap kinerja penyuluh. Kondisi
tersebut menggambarkan bahwa semakin meningkatnya pemanfaatan internet, maka
kinerja para penyuluh semakin meningkat pula. Sehingga, dengan tercukupinya
ketersediaan informasi melalui internet akan membantu proses penyuluhan
pertanian lebih cepat dan efektif.
Referensi:
Purwatiningsih,
N.A., A. Fatchiya, R. S. H. Mulyandari. 2018. Pemanfaatan internet dalam
meningkatkan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Cianjur. Jurnal
Penyuluhan. 14(1): 79-91.
Selamat malam mbak rizka, perkenankan saya disini akan menganalisa artikel karya anda. menurut analisa saya artikel yang dibuat oleh mbak rizka mengandung :
BalasHapusNilai Berita :
1. Timeline
Artikel yang disampaikan tergolong masih baru dimana referensi acuan yang digunakan merupakan jurnal keluaran tahun 2018. permasalahan yang dibahas juga sesuai dengan perkembangan zaman. dimana materi yang di bawa ialah penggunaan internet dalam meningkatkan kompetensi penyuluh.
2. Proximity
Artikel ini memiliki sifat dekat dengan petani, dimana artikel ini membahas mengenai peningkatan kompetensi penyuluh . diharapkan dengan meningkatnya kompetensi penyuluh, penyuluh dapat memberikan penyuluhan dengan lebih baik lagi.
3. Importance
artikel ini memuat informasi yang penting bagi penyuluh. dimana pada artikel disebutkan bahwa penyuluh mengakui manfaat internet sangat dibutuhkan dalam memudahkan penyuluh dalam mendapatkan informasi.
4. policy
Artikel ini mengandung nilai policy dimana pada artikel ini disebutkan tentang "Permentan No. 61 Tahun 2008, pemerintah telah mendorong penyuluh untuk meningkatkan kinerja revitalisasi penyuluhan berupa perbaikan kegiatan penyuluhan melalui pendidikan dan pelatihan"
5. Development
Artikel ini mengandung unsur development dimana pada artikel ini dibahas mengenai pengembangan kompetensi penyuluh melalui pemanfaatan internet.