Minggu, 09 September 2018

Pemanfaatan Internet dalam Meningkatkan Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Cianjur

Rizka Devita Saraswati
16/398937/PN/14908

Pemanfaatan internet sangat penting untuk meningkatkan kinerja penyuluh karena penyuluh dituntut untuk mempunyai kompetensi dan kinerja tinggi dalam menyampaikan program-program pembangunan dan mendorong kemajuan petani. Namun, masih terdapat penyuluh yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang rendah. Beberapa faktor yang yang mempengaruhi kinerja penyuluh yaitu kurangnya program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh. Melalui Permentan No. 61 Tahun 2008, pemerintah telah mendorong penyuluh untuk meningkatkan kinerja revitalisasi penyuluhan berupa perbaikan kegiatan penyuluhan melalui pendidikan dan pelatihan. Salah satu daerah yang telah melakukan revitalisasi penyuluhan adalah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kabupaten Cianjur telah mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi para penyuluh, namun keterbatasan anggaran menyebabkan pelatihan yang diadakan masih sangat jarang dan hanya sebagian penyuluh yang mengikuti pelatihan tersebut. Maka, diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja penyuluh dengan biaya yang murah serta tidak dipengaruhi oleh jarak dan waktu, yaitu dengan pemanfaatan internet (cyber extension). Internet dapat digunakan oleh para penyuluh untuk mengakses informasi seputar penyuluhan secara cepat dan murah sehingga dapat membantu proses penyuluhan pertanian lebih efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan internet oleh penyuluh di Kabupaten Cianjur dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan internet oleh penyuluh, dan pengaruh tingkat pemanfaatan internet terhadap peningkatan kinerja penyuluh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survey. Jumlah sampel sebanyak 100 orang penyuluh yang terdiri dari 26 penyuluh PNS dan 74 penyuluh THL. Kinerja penyuluh pertanian merupakan hasil kerja penyuluh berdasarkan status kerja, kondisi kerja, dan kebijakan organisasi dalam mengimplementasikan program penyuluhan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja penyuluh adalah karakteristik penyuluh, dukungan instansi, persepsi tentang internet, pola penggunaan internet, dan pemanfaatan internet.
Karakteristik penyuluh di Kabupaten Cianjur sebagian besar berusia muda (23-35 tahun) dan berpendidikan formal hingga Strata 1, sehingga memiliki kemampuan yang memadai dan dapat mengikuti perkembangan teknologi untuk mendapatkan informasi lebih mengenai kegiatan penyuluhannya. Selain itu, kepemilikan media internet dari sebagian besar penyuluh tergolong sedang, yaitu sebanyak 1-3 unit. Hal tersebut menggambarkan bahwa media untuk mengakses internet yang dimiliki penyuluh sangat memadai. Media internet yang dimiliki oleh penyuluh di wilayah tersebut antara lain smartphone, laptop, iPad/Tab, dan Smart TV. Kebutuhan informasi dari sebagian besar penyuluh juga dalam kategori tinggi karena pada dasarnya informasi dibutuhkan penyuluh sebagai bahan penyusunan materi penyuluhan dan laporan. Informasi yang dibutuhkan oleh penyuluh dalam penelitian ini adalah informasi mengenai teknologi produksi yang meliputi benih unggul, penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian OPT dan panen, informasi mengenai teknologi pasca panen dan pengemasan produk, pemasaran hasil produksi yang meliputi harga dan peluang pasar, iklim dan lingkungan pertanian, permodalan, serta informasi mengenai kelembagaan.
Sayangnya, berdasarkan hasil, dukungan instansi untuk mendukung peningkatan kinerja para penyuluh tergolong rendah, sehingga penyuluh masih jarang mengikuti pelatihan TIK dan sering menyediakan biaya sendiri untuk kebutuhan akses internet. Padahal, penilaian penyuluh tentang manfaat penggunaan internet dalam penelitian ini sebagian besar termasuk dalam kategori sangat bermanfaat dan durasi penggunaan internet tergolong sedang. Hal tersebut menggambarkan bahwa internet dapat memberikan kemudahan bagi penyuluh untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penyuluhannya. Tingkat pemanfaatan internet oleh penyuluh juga tergolong sedang, baik dalam penyusunan laporan, pembuatan materi penyuluhan, penyusunan program penyuluhan, dan pembuatan desain metode penyuluhan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan internet  adalah umur, pendidikan formal, persepsi terhadap internet, durasi penggunaan internet, dan keragaman gawai/ gadget yang digunakan untuk mengakses internet. Pemanfaatan internet merupakan salah satu kinerja penyuluh dalam memanfaatkan perkembangan TIK. Tingkat pemanfaatan internet tersebut akan mempengaruhi kinerja para penyuluh yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan penyuluhan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet berpengaruh positif terhadap kinerja penyuluh. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa semakin meningkatnya pemanfaatan internet, maka kinerja para penyuluh semakin meningkat pula. Sehingga, dengan tercukupinya ketersediaan informasi melalui internet akan membantu proses penyuluhan pertanian lebih cepat dan efektif.

Referensi:
Purwatiningsih, N.A., A. Fatchiya, R. S. H. Mulyandari. 2018. Pemanfaatan internet dalam meningkatkan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Cianjur. Jurnal Penyuluhan. 14(1): 79-91.

1 komentar:

  1. Selamat malam mbak rizka, perkenankan saya disini akan menganalisa artikel karya anda. menurut analisa saya artikel yang dibuat oleh mbak rizka mengandung :
    Nilai Berita :

    1. Timeline
    Artikel yang disampaikan tergolong masih baru dimana referensi acuan yang digunakan merupakan jurnal keluaran tahun 2018. permasalahan yang dibahas juga sesuai dengan perkembangan zaman. dimana materi yang di bawa ialah penggunaan internet dalam meningkatkan kompetensi penyuluh.

    2. Proximity

    Artikel ini memiliki sifat dekat dengan petani, dimana artikel ini membahas mengenai peningkatan kompetensi penyuluh . diharapkan dengan meningkatnya kompetensi penyuluh, penyuluh dapat memberikan penyuluhan dengan lebih baik lagi.

    3. Importance
    artikel ini memuat informasi yang penting bagi penyuluh. dimana pada artikel disebutkan bahwa penyuluh mengakui manfaat internet sangat dibutuhkan dalam memudahkan penyuluh dalam mendapatkan informasi.

    4. policy

    Artikel ini mengandung nilai policy dimana pada artikel ini disebutkan tentang "Permentan No. 61 Tahun 2008, pemerintah telah mendorong penyuluh untuk meningkatkan kinerja revitalisasi penyuluhan berupa perbaikan kegiatan penyuluhan melalui pendidikan dan pelatihan"

    5. Development
    Artikel ini mengandung unsur development dimana pada artikel ini dibahas mengenai pengembangan kompetensi penyuluh melalui pemanfaatan internet.

    BalasHapus