Strategi Pengembangan Kinerja Penyuluh
Pertanian dalam Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka Kasus Alumni UT
di wilayah Serang, Kerawang, Cirebon dan Tanggamus
Oleh
Muthia Restiningsih
NIM
: 16/394353/PN/14592
Teknologi
Hasil Perikanan
Penyuluh pertanian berhubungan langsung dengan
pemberdayaan petani sehingga penyuluh adalah salah satu hal yang menentukan
keberhasilan pembangunan pertanian. Penyuluh yang baik harus memiliki
kompetensi yang sesuai dengan kondisi dan tantangan penyuluhan saat ini.
Penyuluh yang mempunyai kompetensi tinggi akan mampu menunjukkan kinerja yang
baik karena kompetensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja penyuluh. Kinerja diartikan sebagai implementasi kerja untuk penyuluh
pertanian, yang menunjukkan indikator seberapa baik mereka melakukan pekerjaan
itu. Kinerja yang baik memiliki karakteristik
yaitu:
(1) Rasional: kinerja seharusnya diterima oleh
akal sehat oleh siapapun;
\(2)
Konsisten: kinerja yang baik seharusnya sejalan dengan nilai-nilai yang ada di
dalam organisasi dan tujuan organisasi,
(3) Tepat: Kinerja yang baik harus dinyatakan
secara tepat dan jelas;
(4) Efisien: kinerja yang baik sedapat mungkin
melalui pengorbanan dana yang minim dengan hasil yang memuaskan,
(5)
Tertantang: kinerja yang baik seharusnya dapat menantang seseorang untuk
bekerja lebih baik.
Kinerja
penyuluh merupakan bentuk implementasi dari hasil kerja penyuluh yang dapat
diukur dari keberhasilan usaha. Dengan demikian, kinerja merupakan faktor
penting karena dapat menentukan keberhasilan kegiatan penyuluhan terhadap
petani. Hasil kerja penyuluh diukur dalam hal : Penerapan Inovasi, Pengembangan
Usaha, Pemahaman terhadap Aspirasi Petani, Penerapan Azas-azas Penyuluhan, Membangun
jejaring kerja, dan Fasilitasi Pengelolaan Keluarga. Studi kasus mengenai
tingkat kinerja penyuluh di Universitas Terbuka setelah menyelesaikan
pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh alumni Universitas
Terbuka. Teknik survei dilaksanakan diantara 111 penyuluh pertanian yang lulus dari
Universitas Terbuka dan diantara 88 petani di empat lokasi berbeda, yaitu
Serang, Karawang, Cirebon, dan Tanggamus. Menurut persepsi penyuluh tingkat
kinerja penyuluh alumni Universitas Terbuka secara umum relatif sedang dengan
rataan skor 66. Bahwa perlu ada upaya untuk meningkatkan kinerja penyuluh dalam
hal penerapan inovasi, pengembangan usaha, membangun jejaring kerja, pemahaman
terhadap aspirasi petani, penerapan azas-azas penyuluhan, dan fasilitasi
pengelolaan keuangan keluarga, agar petani mendapatkan layanan yang lebih
memuaskan dalam mengembangkan usahataninya. Menurut persepsi petani yang
menjadi anggota kelompok tani, tingkat kinerja penyuluh alumni Universitas
Terbuka secara umum relatif sedang dengan rataan skor 54. Sebaliknya menurut
persepsi petani yang bukan menjadi anggota kelompok tani, tingkat kinerja
penyuluh alumni Universitas Terbuka tergolong rendah dengan rataan skor 48.
Tingkat kinerja penyuluh alumni Universitas Terbuka tergolong rendah, maka
perlu adanya upaya perbaikan kinerja penyuluh alumni Universitas Terbuka agar
petani yang merupakan sasaran penyuluhan mendapatkan layanan yang lebih baik.
Upaya tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan tingkat kompetensi penyuluh,
yang difokuskan pada peningkatan pengetahuan, sikap mental, dan keterampilan
penyuluh.
Faktor
yang secara langsung berpengaruh terhadap kinerja penyuluh secara umum adalah
interaksi penyuluh dengan bahan ajar, tutorial, interaksi penyuluh dengan
sejawat dalam kelompok belajar, kompetensi personal, dan kompetensi tugas, dan
kompetensi sosial, menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kinerja penyuluh.
Faktor tidak langsung yaitu umur, masa kerja, cakupan mata kuliah, media non
cetak, dan kebutuhan petani menunjukkan pengaruh tidak langsung terhadap
kinerja penyuluh melalui kompetensi personal. Faktor-faktor yang dominan tetapi
tidak secara langsung berpengaruh terhadap kinerja penyuluh, yaitu melalui :
(1) kompetensi personal adalah umur, masa kerja, cakupan mata kuliah, media non
cetak, dan kebutuhan petan; (2) kompetensi tugas, adalah jabatan fungsional,
tingkat motivasi, interaksi penyuluh dengan bahan ajar, dan kualitas interaksi
penyuluh dengan sejawat dalam kelompok belajar; (3) kompetensi andragogik,
adalah tutorial, fasilitas belajar, dan pelatihan; (4) kompetensi sosial,
adalah cakupan mata kuliah, fasilitas belajar, dan pelatihan fungsional.
Strategi kinerja penyuluh : (1) Peningkatan kompetensi penyuluh, baik kompetensi
personal maupun kompetensi tugas. Upaya peningkatan tersebut difokuskan pada
peningkatan pengetahuan, sikap mental, dan keterampilan penyuluh. (2)
Peningkatan kualitas pembelajaran di Universitas Terbuka agar efektif
meningkatkan kompetensi penyuluh yang selanjutnya dapat berdampak pada
peningkatan kinerja penyuluh alumni Universitas Terbuka. Strategi yang perlu
dikembangkan untuk peningkatan kinerja penyuluh alumni Universitas Terbuka
adalah peningkatan kompetensi personal dan kompetensi tugas yang difokuskan
pada peningkatan pengetahuan, sikap mental, dan keterampilan yang terkait
dengan kepribadian (personal) yang harus dimiliki seorang penyuluh dan
pengetahuan terkait dengan tugas sebagai penyuluh.
Kesimpulannya,
strategi yang perlu dikembangkan untuk peningkatan kinerja penyuluh alumni UT
adalah peningkatan kompetensi personal dan kompetensi tugas yang difokuskan
pada peningkatan pengetahuan, sikap mental, dan keterampilan yang terkait
dengan kepribadian (personal) yang harus dimiliki seorang penyuluh dan
pengetahuan terkait dengan tugas sebagai penyuluh.
Daftar Pustaka
Huda. N. Slamet, N. Prabowo
Tjitropranoto, 2015. 6(1):20-25 Strategi
Pengembangan Kinerja Penyuluh Pertanian dalam
Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka: Kasus
Alumni UT di wilayah Serang, Karawang,
Cirebon, dan Tanggamus.
Hai Muthia.. Artikel ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas para penyuluh pertanian. Namun jauh lebih baik jika jurnal/sumber yang digunakan bersifat baru atau tidak basi.
BalasHapusNilai Berita :
1. Proximity : artikel ini bersifat lebih dekat ke penyuluh.
2. Importance : informasi yang terdapat pada artikel ini ditujukan untuk peningkatan kompetensi penyuluh pertanian
3. Policy : kebijakan yang terdapat pada artikel ini berpedoman pada azas-azas penyuluhan.
Nilai penyuluhan :
1. Sumber teknologi atau ide : dalam artikel ini tidak dijelaskan sumber teknologi yang digunakan.
2. Sasaran : artikel ini ditujukan untuk penyuluh (sasaran tidak langsung)
3.Manfaat : artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi kinerja penyuluh
4.Nilai pendidikan : artikel ini menarik untuk dipelajari oleh para penyuluh pertanian.
Dari :
Maria Dwi C. (16/394352/PN/14591)